infoberitadunia– Pemandangan tak sedap ‘menghiasi’ jalanan kota Bandung. Ada typo di papan penunjuk jalan. Seharusnya tertulis Gedung Sate, malah jadi Geduug Sate.
Ada dua lokasi papan penunjuk jalan yang typo itu. Lokasinya saling berdekatan di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Di dua lokasi tersebut, papan penunjuk arah yang menjadi andalan para pengendara untuk menuju lokasi tujuannya malah salah ejaan.
Dua papan penunjuk arah yang salah ejaan itu terdapat di Jalan Saparua dan Jalan Halmahera, Kota Bandung. Belakangan diketahui, salah ejaan atas penulisan papan penunjuk jalan di sana sudah terjadi sejak lama.
Jika dilihat sepintas, tak ada hal yang aneh dari keberadaan dua papan penunjuk jalan ini. Tapi ketika diteliti secara seksama, ada penulisan alamat yang salah ejaannya yang berakibat fatal terhadap fungsi papan penunjuk jalan berlatar warna hijau tersebut.
Setelah diperhatikan secara seksama, salah ejaan fatal terjadi terhadap penulisan ‘Gedung Sate’. Pada papan penunjuk jalan itu, kantor Gubernur Jabar malah ditulis dengan ejaan ‘Geduug Sate’.
Kondisi ini juga terjadi di Jalan Halmahera arah Jalan Ambon. Papan penunjuk jalan di sana memperlihatkan ke arah timur untuk Jalan Banda/Std Siliwangi, sementara ke arah barat menuju GOR Saparua, Jalan Ternate/BKD Provinsi Jabar, Kodam III Siliwangi dan Dispusip Kota Bandung.
Lagi-lagi, jika dilihat secara sepintas, tak ada hal aneh pada papan penunjuk jalan tersebut. Tapi setelah diperhatikan secara teliti, ejaan di papan penunjuk jalan yang mengarah ke Dispusip Kota Bandung di Jalan Halmahera malah menjadi ‘Dispusip Kota Bandug’.
Berdasarkan penelusuran, kesalahan ejaan dua papan penunjuk jalan ini ternyata sudah terjadi sejak lama. Bahkan menurut keterangan beberapa warga, papan penunjuk jalan tersebut tak pernah diganti meski penulisan ejaannya berakibat fatal.
Bahkan dari penelusuran, kesalahan ejaan pada papan penunjuk jalan ini sudah terjadi sejak 2019. Dalam tangkapan layar Google Maps, pada Maret 2018, dua papan penunjuk jalan ini tadinya belum terpasang.
Baru pada April 2019, kedua papan penunjuk jalan ini telah terpasang tapi dengan kondisi salah ejaan hingga sekarang.
“Mungkin belum ada anggarannya makanya enggak diganti-ganti dari dulu,” ucap warga sekitar.