Infoberitadunia – Penemuan mayat balita di pinggir Pantai Cihara, Lebak, Banten pada Kamis (19/9) pagi mengejutkan warga setempat.
Diketahui mayat yang wajahnya dibalut lakban hitam tersebut adalah bocah berusia 5 tahun bernama Aqilatunnisa Prisca Herlan yang sempat dikabarkan hilang diculik orang tak dikenal pada Selasa (17/9) lalu.
Informasi hilangnya Aqila sempat disebarkan oleh akun X @dhemit_is_back dengan mencantumkan beberapa keterangan kondisi Aqila sebelum menghilang.
Aqila memiliki tinggi 100 cm, berat badan kurang lebih 13,4 kg, berkulit putih berambut hitam ikal sebahu.
Sebelum hilang, Aqila Memakai kaos lengan pendek berwarna biru toska bergambar kucing warna biru dan memakai sandal slop karet.
Nahasnya, bocah dengan ciri-ciri yang disebutkan di atas menjadi korban pembunuhan yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan kepala yang tertutup lakban serta beberapa luka lebam di tubuh.
Wajah dan tubuhnya membiru diduga karena lama tenggelam di air. Hal ini dibuktikan pula dengan perutnya yang mengembung. Kejinya lagi, rambut korban yang hitam ikal itu telah tercukur gundul.
Sebelumnya, korban diketahui hilang dan diculik dari rumahnya di Jalan Kamboja Kompleks BBS II, Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon, Cilegon, Banten.
Meski hingga kini pelaku belum berhasil ditemukan, pelaku merupakan orang yang dikenal oleh orangtua korban. Diduga motif pelaku melakukan perbuatan keji ini didasari oleh urusan utang piutang.
Ayah korban, Andre Primario Herlan diketahui merupakan karyawan di koperasi simpan pinjam.
Sedangkan ibu korban, Amelia, berprofesi sebagai pihak yang memberi kredit barang kepada orang lain. Kabarnya, pelaku kesal kepada ayah korban karena sering ditagih utang.
Mendengar kabar kematian sang anak, Amelia yang tengah mengandung besar adik korban juga dikabarkan mengalami kontraksi hingga melahirkan.
Berdasarkan informasi dari tetangganya, Amelia sempat mendapat ancaman melalui pesan WA (WhatsApp). Diduga pesan tersebut dikirimkan oleh seseorang yang sebelumnya telah ditagih utang oleh Amelia.
“(pesan WhatsApp) ngancem mau nyulik Aqila, mau cacatin ibu sama bapak Aqila,” kata Hanifah, tetangga korban, Kamis (19/9).
Perihal ancaman tersebut sempat dilaporkan ke polisi. Sayang, laporan tersebut tidak mendapat tanggapan.
Keluarga memang tidak menerima ancaman kembali setelah melapor ke polisi. Namun tidak lama dari kejadian itu, mereka justru kehilangan sang anak.