oleh

Brutal, Rombongan Pemuda Mabuk Tusuk Pembeli Sate di Prawirotaman Jogja

-Berita, Viral-93 Dilihat

Infoberitadunia – Aksi penganiayaan terjadi di Jalan Prawirotaman, Brontokusuman, Kota Yogyakarta. Informasi ini sempat diunggah dan ramai diperbincangkan di media sosial.

Dikonfirmasi mengenai informasi tersebut, Kasi Humas Polresta Jogja, AKP Sujarwo, membenarkan telah terjadi penganiayaan berujung penusukan di Jalan Prawirotaman. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (23/10/2024) sekira pukul 21.25 WIB malam.

“Benar telah terjadi penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam,” kata Sujarwo saat dikonfirmasi, Kamis (24/10/2024).

Disampaikan Sujarwo, peristiwa itu bermula saat rombongan remaja sekitar 25 orang tengah nongkrong di kawasan tersebut. Diketahui mereka juga mengonsumsi minum minuman keras di sebuah cafe sisi timur Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Mergangsan.

Kemudian dari rombongan tersebut ada yang melempar gelas ke jalan. Tak hanya itu, ada beberapa orang dari rombongan tersebut yang menyeberang ke arah barat tepatnya ke tempat orang yang berjualan sate.

“Terjadilah penusukan dengan senjata tajam terhadap salah seorang pembeli sate,” ungkapnya. Setelah menusuk salah seorang pembeli sate, kata Sujarwo, kemudian rombongan tersebut meninggalkan lokasi bersama-sama. Mereka menuju ke arah Pojok Beteng Timur.

Berdasarkan pemeriksaan sejauh ini, korban penusukan berinisial SF (19) warga Rembang, Jawa Tengah. Dia mengalami luka robek perut di bagian kiri dan mendapat jahitan tiga kali sekaligus luka memar pada bagian kepala tangan dan kaki akibat pukulan balok dan kursi.

Serta satu korban lainnya yakni MA (23) warga Pati, Jawa Tengah. Korban menderita luka pada bagian kepala tangan kaki akibat pukulan benda keras. “Untuk korban penusukan dibawa ke RS Pratama Yogyakarta,” imbuhnya.

Sujarwo mengatakan saat ini jajaran Polresta Yogyakarta masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Termasuk untuk mencari keberadaan para pelaku. “Belum [tertangkap], untuk pelaku masih dalam penyelidikan aparat Polresta Yogyakarta,” kata dia.