oleh

Buronan nomor satu Thailand

-Berita, kriminal-351 Dilihat

 

Infoberitadunia : Polri menangkap seorang buronan warga negara Thailand bernama Chaoealit Thongduang di wilayah Bali.
Pria dengan nama alis Sia Pang Nanode alias Sulaiman, membuat KTP palsu untuk bisa berada di Indonesia.
Kabareskrim Komjen Pol Wahyu Widada mengatakan selama dalam pelarian di Indonesia, Chaowalit menggunakan identitas palsu, berupa KTP, kartu keluarga, dan akte kelahiran atas nama Sulaiman.

Ia menegaskan pihaknya peduli dengan persoalan ini karena buronan kepolisian Thailand itu, tidak bisa berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris, namun dengan mudah mendapatkan identitas sebagai warga negara Indonesia di Aceh.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Chaowalit mendapatkan identitas palsu dari seseorang berinisial FS yang dikenalkan oleh salah satu saksi di Thailand, guna membantu pelarian.
“Karena kami peduli dengan hal ini, begitu mudahnya orang bisa membuat KTP, apalagi orang tidak bisa berbahasa Indonesia, tidak bisa berbahasa Inggris, bisa buka buku rekening, ini jadi pertanyaan kami,” katanya.

Penyelidikan terkait KTP palsu buronan Thailand ini, akan didalami oleh Polda Aceh dan Polda Sumatera Utara karena Chaowalit setelah melarikan diri dari Thailand ke Aceh lalu ke Sumut.
Dalam kasus ini, Polri memeriksa 8 saksi yang terkait dengan buronan Chaowalit, di antaranya pengemudi ojol, sopir taksi, agen pengiriman uang, jasa sewa kapal, dan teman buronan selama pelarian di Indonesia.
Chaowalit merupakan bandar narkoba jaringan internasional yang berada di Myanmar, Thailand, dan Australia.

Dia dipenjara atas tindak pidana narkoba. Namun saat berada di rumah sakit pada 22 Oktober 2023 melarikan diri dibantu beberapa rekannya. Dia juga melakukan penembakan terhadap anggota kepolisian Thailand.
Chaowalit masuk Indonesia melalui jalur laut, menumpang kapal cepat yang berlayar selama 17 jam dari Thailand ke Aceh pada 8 Desember 2023.
Terkini, tim Polri turun mengawal proses ekstradisi atau pemulangan buronan nomor satu Thailand Chaowalit Thongduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman ke negara asalnya.
Polri mengerahkan 10 anggota untuk mengawal proses ekstradisi itu.