Infoberitadunia– Kodam I/BB menggerebek gudang oli palsu di tiga lokasi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Ada sebanyak 30 truk oli yang diamankan dari lokasi tersebut.
Kasdam I/BB Brigjen Refrizal mengatakan lokasi tersebut berada di Kompleks Pergudangan Harmoni, Kecamatan Percut Sei Tuan dan dua lokasi di Komplek Pergudangan Intan, Jalan Letda Sujono. Refrizal menyebut penggerebekan itu berawal dari informasi yang diterima pihaknya soal adanya dugaan keterlibatan oknum TNI.
Dari informasi tersebut, pihak TNI melakukan pendalaman dan menemukan gudang oli palsu itu. Oli-oli palsu yang ditemukan di gudang tersebut dipasang merek oli-oli terkenal, seperti fastron, enduro, evalub, federal dan shell.
“Dari hasil pendalaman, sehingga pada tadi pagi kami melakukan operasi penindakan tersebut dan kami mengamankan ribuan oli palsu. Produk-produk ilegal dengan berbagai merek dengan barang bukti mencapai lebih dari 30 truk,” kata Refrizal saat konferensi pers di Kodam I/BB, Rabu (19/2/2025).
Refrizal memerinci di lokasi pertama ditemukan sebanyak 42.332 botol, di lokasi kedua 116.438 botol dan lokasi ketiga 100.706 botol. Dari lokasi tersebut, Kodam I/BB mengamankan empat orang pekerja. Saat ini, keempatnya masih berstatus saksi dan masih menjalani pemeriksaan.
“Yang kita amankan ini ada sekitar empat orang, sedang kita minta keterangan. Sampai sejauh itu nanti akan kita kembangkan pemiliknya, kami menemukan karyawan di situ,” jelasnya.
Refrizal mengatakan praktik tersebut diperkirakan telah beroperasi sekitar 2-3 tahun. Saat ini, pemilik dan lokasi distribusi oli palsu itu masih dalam proses penyelidikan. Kodam I/BB akan menyerahkan proses penyelidikan itu ke Polda Sumut.
“Sepertinya sama (sindikatnya), ini masih praduga belum bisa kita pastikan. Ini gudang, yang kita temukan barang-barang yang sudah dalam proses pengisian dan sudah ada dikemas, dan mungkin sudah siap didistribusikan. Kami juga belum tahu didistribusikan ke mana, karena karyawan hanya bekerja, nggak paham,” sebutnya.
“Selanjutnya, barang-barang tersebut kita amankan dan kita serahkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan pengembangan,” sambung Refrizal.
Terkait informasi awal soal adanya keterlibatan oknum TNI, Refrizal mengatakan pihaknya belum menemukannya. Jika nantinya memang ada keterlibatan, Kodam I/BB akan menindaknya.
“Di sana (di lokasi) tidak ada anggota TNI, kalaupun ada nanti keterlibatan akan kita proses sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya.