oleh

Langgar Kesunyian Nyepi, Oknum Polisi dan Teman Mabuk Terobos Jalanan Desa di Bali

-Berita, Viral-7 Dilihat

Infoberitadunia – Hari Suci Nyepi yang seharusnya penuh ketenangan justru ternoda oleh aksi dua pria yang ugal-ugalan di Desa Adat Sumbersari, Kecamatan Melaya, JembranaBali. Ironisnya, salah satu dari mereka diketahui adalah oknum anggota polisi.

Peristiwa yang mengejutkan ini terjadi saat umat Hindu tengah menjalani Catur Brata Penyepian, kemarin (29/3/2025).
Dua pria—satu berseragam polisi dan satu lagi tanpa identitas—nekat menerobos kesunyian Nyepi dengan mengendarai sepeda motor dalam kecepatan tinggi.

Mereka diduga dalam pengaruh alkohol, terlihat dari aroma menyengat yang tercium saat diamankan.
Menurut keterangan pecalang Desa Adat Sumbersari, keduanya tertangkap tangan melintas ugal-ugalan menuju arah Kota Negara.

Aksi mereka sontak menarik perhatian warga karena dianggap melecehkan kekhidmatan Hari Raya Nyepi yang sakral.

Tanpa basa-basi, pecalang langsung mengambil tindakan. Setelah diamankan dan diperiksa, diketahui salah satu pelaku adalah oknum polisi, sementara rekannya tidak membawa kartu identitas.

Keduanya diduga usai mengonsumsi minuman beralkohol. Sebab saat didekati tercium bau alkohol dari keduanya.
Demi menjaga ketertiban, pecalang mengawal kedua pelaku kembali ke Gilimanuk dan menyerahkannya kepada pecalang setempat untuk ditindaklanjuti.

Insiden ini langsung memicu kemarahan publik. Banyak yang mengecam keras tindakan tak pantas tersebut, apalagi dilakukan oleh seseorang yang seharusnya menjadi teladan masyarakat.

“Kalau benar itu polisi, harus diproses propam. Kalau bukan, laporkan ke polsek biar ditindak. Jangan sampai orang berpakaian aparat seenaknya bikin ulah pas Nyepi,” komentar netizen I Dewa Gede S*** di media sosial.

“Jangan-jangan polisi gadungan. Kalau betul, makin parah. Harus dibawa ke balai desa dan dilaporkan ke atasan,” timpal netizen lainnya, Sesa ***.

Kejadian ini menjadi pengingat tegas bahwa setiap orang, tanpa kecuali, wajib menghormati nilai-nilai budaya dan tradisi, terlebih di hari suci seperti Nyepi. Aparat penegak hukum pun tidak boleh kebal aturan. (*)