oleh

Libur Natal, Pria Babak Belur Dikeroyok 5 Orang di Tol Jakarta-Merak Gara-Gara Senggolan Mobil

-Viral-2 Dilihat

infoberitadunia, JAKARTA – Insiden pengeroyokan di Tol Jakarta-Merak menggemparkan publik saat seorang pria berinisial LP menjadi korban kekerasan setelah mobilnya bersenggolan dengan kendaraan lain. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa malam (24/12/2024) dan saat ini kasusnya sedang ditangani oleh Polres Metro Tangerang Kota.


Kronologi Kejadian

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, insiden bermula ketika kendaraan yang dikemudikan korban bersenggolan dengan mobil terlapor di jalan tol. Korban dan pengemudi lain sempat berhenti untuk berdiskusi dan berencana menyelesaikan masalah di rest area terdekat.

“Kendaraan pelapor bersenggolan dengan kendaraan yang pelapor tidak kenal. Kemudian pelapor dengan terlapor turun dari mobil, sempat berbincang, dan akan diselesaikan di dalam rest area,” jelas Ade Ary pada Rabu (25/12/2024).

Namun, situasi berubah ketika terlapor tiba-tiba melarikan diri. Merasa tidak terima, korban memutuskan untuk mengejar mobil terlapor hingga berhasil menghadangnya. Sayangnya, tindakan tersebut berujung pada pengeroyokan terhadap korban.


Korban Babak Belur

Ketika korban berhasil menghadang mobil pelaku, ia dan sopirnya malah menjadi korban pengeroyokan oleh lima orang pelaku. Korban dipukul, dicakar, dan dipegang oleh dua pelaku lainnya, menyebabkan luka di leher dan dagu.

“Pelapor dipegang kedua tangannya oleh dua orang, kemudian kedua pelaku mencakar pelapor mengenai leher dan dagu hingga luka lecet,” ungkap Ade Ary.

Akibat insiden tersebut, korban mengalami sejumlah luka dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Tangerang Kota untuk proses hukum lebih lanjut.


Penyelidikan Berlanjut

Polres Metro Tangerang Kota saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi para pelaku pengeroyokan.

“Pelaku dalam lidik dan ditangani Polres Metro Tangerang Kota,” tambah Ade Ary.


Imbauan Kepolisian

Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengedepankan jalur hukum dalam menyelesaikan konflik di jalan raya. Tindakan konfrontatif seperti pengejaran atau adu fisik dapat memperburuk situasi dan membahayakan keselamatan.