Mutilasi Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru
Polisi akhirnya berhasil menangkap Fauzan Fahmi (43) pelaku pembunuhan sekaligus mutilasi terhadap wanita berinisial SH (40), yang jasadnya ditemukan tanpa kepala di Danau Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10), dengan kondisi terbungkus karung, selimut dan kardus.
Kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad tersebut, polisi berhasil menemukan potongan kepala korban tidak jauh dari lokasi penemuan mayat sekitar 600 meter dari lokasi. Sama dengan kondisi mayat, kepala korban ditemukan juga terbungkus karung plastik putih.
Dari penemuan kepala inilah, identitas mayat itu akhirnya diketahui sebagai SH, seorang ibu rumah tangga warga Cengkareng, Jakarta Barat.
Tak lama kemudian, polisi juga berhasil menangkap pelaku pembunuhan sekaligus mutilasi yakni Fauzan di kediamannya di daerah Penjaringan, Jakarta Utara.
Penangkapan ini dilakukan oleh tim Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang langsung bergerak cepat begitu mendapat informasi mengenai identitas pelaku.
“Yang bersangkutan ditangkap saat sedang berada di rumahnya di daerah Penjaringan, Muara Baru, Jakarta Utara,” ungkap Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kamis (31/10).
Dalam proses penangkapan, Fauzan sempat melakukan perlawanan terhadap petugas. Sehingga, polisi terpaksa menembaknya untuk melumpuhkan aksi perlawanannya.
“Tersangka FF melakukan upaya penyerangan terhadap petugas. Akhirnya dengan sangat terpaksa petugas melakukan tindakan tegas terukur terhadap yang bersangkutan,” tambah mantan Kapolsek Panceng, Gresik, ini.
Dari hasil penyelidikan lebih lanjut, polisi juga berhasil membongkar latar belakang dan motif pelaku melakukan aksi kejinya.
Berdasarkan penyelidikan awal, diketahui bahwa Fauzan bekerja sebagai tukang jagal kambing dan sapi. Hal inilah yang diduga turut memengaruhi keahlian dan keberaniannya melakukan tindakan mutilasi terhadap korban.
Ia menambahkan bahwa alat yang dipakai untuk memutilasi korban diduga merupakan pisau yang biasa digunakan untuk memotong hewan.
“Iya, fakta penyidik menunjukkan alat pisau yang digunakan tersangka untuk memotong korban merupakan alat yang juga dia gunakan untuk bekerja sebagai tukang potong kambing dan sapi atau bekerja di jagal,” jelas Ade Ary .
Selain itu, polisi juga mengungkap bahwa antara korban dan pelaku memiliki hubungan pertemanan yang cukup dekat.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki lebih dalam tentang hubungan tersebut dan motif di balik pembunuhan keji ini.
Penyelidikan terkait motif dan alasan tersangka melakukan aksi pembunuhan dan mutilasi terhadap SH terus dilakukan guna menemukan penjelasan pasti di balik kasus yang sempat menggegerkan warga ini.
Saat ini, kasus ini masih terus dikembangkan oleh kepolisian untuk mengungkap lebih dalam terkait motif pelaku yang diduga kuat melibatkan unsur perencanaan dan kekejaman luar biasa.