oleh

Sempat Kena Hipotermia dan Dievakuasi Basarnas di Gunung Klabat, Rombongan Pendaki Nekat Mendaki Lagi

-Viral-25 Dilihat

Jakarta โ€“ Sebuah video yang viral di media sosial kembali menuai kecaman. Video tersebut memperlihatkan seorang wanita yang baru saja mengalami hipotermia saat mendaki Gunung Klabat, Sulawesi Utara, lalu dievakuasi oleh Basarnas, namun nekat kembali mendaki keesokan harinya. Tidak hanya itu, ia dan rekan-rekannya bahkan mengolok-olok tim penyelamat yang telah mempertaruhkan nyawa untuk menolongnya.

Kronologi Evakuasi Basarnas di Gunung Klabat

Insiden ini terjadi pada 25 Januari 2025, saat seorang pendaki perempuan berusia 21 tahun bernama Icha, asal Desa Matungkas, Kabupaten Minahasa Utara, mengalami hipotermia setelah terjebak hujan deras saat mendaki bersama enam rekannya. Mereka berada di Pos 12 Gunung Klabat ketika insiden terjadi.

Ketika salah satu pendaki mulai menunjukkan gejala hipotermia dan tidak mampu melanjutkan perjalanan, dua rekannya turun ke Pos 6 untuk mencari sinyal telepon guna meminta bantuan. Laporan diterima oleh Kantor Basarnas Manado pada pukul 21.50 WITA, dan Tim Rescue Basarnas langsung bergerak menuju lokasi.

Menurut Kepala Basarnas Manado, George Randang, tim penyelamat tiba di lokasi sekitar pukul 22.00 WITA, menemukan korban dalam kondisi lemah namun selamat, dan segera melakukan evakuasi turun gunung. Wanita tersebut kemudian diserahkan kepada keluarganya, yang sudah menunggu di titik evakuasi, dengan didampingi personel Polsek Airmadidi.

Viral! Pendaki Nekat Mendaki Lagi dan Mengolok-Olok Basarnas

Alih-alih beristirahat dan menghargai bantuan yang diberikan Basarnas, wanita tersebut justru kembali mendaki gunung keesokan harinya, bersama rombongannya. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @jejakpendaki pada 7 Februari 2025, terlihat rombongan ini mengejek himbauan Tim SAR, seolah menganggap peristiwa sebelumnya hanyalah kejadian sepele.

“Rombongan pendaki Gunung Klabat yang terkena hipotermia, baru sehari diselamatkan, malah OTW naik gunung lagi dan menyepelekan himbauan dari Tim SAR,” tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Video ini menuai reaksi keras dari warganet, yang merasa tindakan mereka sangat tidak bertanggung jawab.

Reaksi Warganet: โ€œBlacklist di Semua Gunung!โ€

Tindakan nekat pendaki ini memicu kemarahan publik, terutama mereka yang menghargai kerja keras dan pengorbanan tim penyelamat. Banyak warganet menilai bahwa mereka tidak menghargai Basarnas dan bahkan membahayakan diri sendiri serta tim penyelamat.

Beberapa komentar warganet yang muncul:

๐Ÿ”น “Adek-adek ini nggak tahu ya, setulus dan sesulit apa jadi Tim SAR?” โ€“ komentar salah satu pengguna.

๐Ÿ”น “Blacklist di semua tim SAR aja model beginian!” โ€“ balas warganet lain.

๐Ÿ”น “Dia ini nggak punya niat berbenah diri, malah nyusahin orang lain, terutama Basarnas.” โ€“ komentar yang geram terhadap sikap pendaki tersebut.

Berujung Minta Maaf

Setelah videonya viral dan menuai kecaman luas, rombongan pendaki tersebut akhirnya mengklarifikasi dan meminta maaf kepada pihak Basarnas. Dalam video terbaru, mereka menyatakan bahwa mereka siap menerima sanksi jika mengulangi kesalahan yang sama.

“Saya dan rekan-rekan saya meminta maaf kepada Basarnas. Kami mengaku salah dan meminta maaf atas video yang kami buat. Jika kami melakukan kesalahan yang sama, kami siap menerima sanksi dan hukuman,” ujar salah satu anggota rombongan pendaki.

Meski sudah meminta maaf, banyak warganet tetap mengecam tindakan mereka dan berharap ada tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang.

Pelajaran dari Insiden Gunung Klabat

Insiden ini menjadi peringatan bagi para pendaki agar lebih bertanggung jawab dan tidak meremehkan keselamatan di gunung. Berikut beberapa hal yang bisa dipetik dari kasus ini:

  1. Keselamatan adalah Prioritas
    โ€“ Mendaki gunung bukan sekadar hobi, tetapi juga membutuhkan persiapan matang.
    โ€“ Kondisi fisik, cuaca, dan perlengkapan harus diperhatikan sebelum mendaki.
  2. Patuhi Himbauan Tim SAR
    โ€“ Himbauan dari Basarnas dan tim penyelamat harus dihormati, bukan disepelekan.
    โ€“ Mengolok-olok tim penyelamat adalah tindakan tidak bertanggung jawab dan tidak beretika.
  3. Tahu Kapan Harus Berhenti
    โ€“ Jika mengalami hipotermia atau cedera, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk mendaki kembali dalam waktu dekat.

Gunung Klabat: Destinasi Favorit Pendaki di Sulawesi Utara

Gunung Klabat adalah gunung tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara, dengan ketinggian sekitar 2.100 mdpl. Jalur pendakiannya cukup menantang, namun sangat populer di kalangan pecinta alam dari Sulawesi hingga Gorontalo.

Jalur pendakian ini membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam untuk naik dan 4 jam untuk turun. Meski bukan gunung yang terlalu tinggi, kondisi cuaca di Gunung Klabat bisa berubah dengan cepat, sehingga pendaki harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum mendaki.

Bagi yang ingin mencoba mendaki gunung ini, sangat disarankan untuk mendaftar terlebih dahulu di kantor polisi setempat, membawa perlengkapan yang cukup, dan tidak mendaki dalam kondisi cuaca buruk.