Infoberitadunia.com – Artikel ini mengulas secara mendalam profil Jefri Ga Koro, seorang pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berani menyamar sebagai anggota TNI AL gadungan di kawasan Monas. Tindakan nekatnya ini membuatnya diamankan oleh pihak berwajib dan menuai sorotan publik.
Menurut Kadispen Lantamal VII, Letda Laut (E) Rian Nadya Efendi, Jefri tidak hanya mengenakan atribut TNI AL palsu, tetapi juga diduga menjanjikan kelulusan bagi beberapa orang yang ingin masuk TNI. “Kasus ini ditangani oleh Lantamal VII karena pelaku mengaku sebagai perwira rohani dan menggunakan nama Lantamal VII untuk memuluskan aksinya,” ungkap Rian Nadya Efendi kepada media pada Minggu (29/9/2024).
Jefri Ga Koro lahir di Tuamese pada 22 Juni 2001. Ia menjadi viral setelah videonya beredar luas di media sosial, di mana ia terlihat mengenakan Pakaian Dinas Harian (PDH) TNI AL, lengkap dengan atribut pangkat Letnan Dua (Letda). Dalam video tersebut, Jefri memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris, yang menambah kesan meyakinkan bagi para penontonnya.
Video penyamaran Jefri menuai perhatian publik karena ia tampak percaya diri mengenakan seragam lengkap dengan berbagai tanda pangkat dan brevet yang sepintas terlihat asli. Bahkan, Jefri menyisipkan kata-kata motivasi dalam video tersebut, seolah-olah ia benar-benar seorang anggota TNI AL yang berwibawa.
TNI gadungan terciduk di Monas Jakarta, padahal disana ribuan TNI berkumpul di Monas untuk memperingati HUT TNI 5 Oktober nanti.. pic.twitter.com/0HrNveluR3
— Hendri Yudha S (@mbokne_ancokk) September 28, 2024
Namun, fakta mengejutkan terungkap bahwa Jefri membeli atribut TNI AL tersebut di Pasar Turi, Surabaya. Seragam palsu itu ia gunakan untuk menipu puluhan juta rupiah dari warga NTT yang ingin mendaftar TNI AL, dengan iming-iming kelulusan yang dijanjikannya.
Kasus Jefri Ga Koro ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap penipuan yang melibatkan identitas aparat negara, khususnya dalam proses pendaftaran instansi pemerintahan.
