Viral Pelecehan di Linkedin Berkedok Tawaran Kerja, jangan sampai kena!
Viral Pelecehan di Linkedin Berkedok Tawaran Kerja. Korban yang ditawarkan pekerjaan sebagai sekretaris mendapat pertanyaan dan permintaan tidak senonoh dari pelaku.
Kisah ini diunggah salah satu korban di LinkedIn dan mendapatkan atensi besar di beberapa media sosial lainnya. Diduga pelaku sudah melancarkan aksinya ke beberapa korban.
Terkait ini, Ketua Umum Sumber Daya Manusia Indonesia (ISPI), Ivan Taufiza meminta agar berhati-hati terhadap proses wawancara instan dalam proses rekrutmen kerja. Ini penting diketahui untuk memastikan sebuah lowongan kerja bisa dipercaya.
“Hati-Hati dengan wawancara instan. Jika Anda diundang untuk wawancara instan melalui chat tanpa proses seleksi yang jelas, itu bisa menjadi tanda penipuan,” katanya kepada detikcom, Kamis (25/4/2024).
Ia juga meminta pelamar menggunakan akal sehatnya, khususnya terkait lowongan kerja yang terasa tidak benar. Misalnya, ada permintaan terhadap informasi pribadi yang tidak relevan atau janji gaji yang tidak realistis.
“Jika ada sesuatu tentang lowongan yang terasa tidak benar, seperti permintaan informasi pribadi yang tidak relevan atau janji gaji yang tidak realistis, lebih baik untuk menghindarinya,” tambah Ivan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanggal pengumuman lowongan kerja, dan hanya mencari informasi kerja di situs-situs bereputasi baik dan terpercaya. Ivan juga menyarankan pelamar untuk melakukan riset terhadap perusahaan.