oleh

Viral Pengemis Maki-maki Pemobil di Exit Tol Bawen Semarang

-kriminal-129 Dilihat

Infoberitadunia.com – Video yang menunjukkan aksi pengemis memaki pengendara mobil karena tak diberi uang viral di media sosial. Pemobil dalam video itu membagikan kisahnya.
Video yang diambil dari kamera dashcam itu ikut dibagikan akun Instagram @portalsemarang. Dalam video tersebut, terlihat pengemis yang menggunakan tongkat berjalan ke arah pemobil dan meminta sumbangan.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by INFO SEMARANG (@portalsemarang)

Pemobil pun menolak dengan gestur meminta maaf. Kemudian, pengemis itu justru memaki dengan kata-kata yang tak pantas. Usai mengumpat, pengemis itu kemudian memaki pengendara tersebut.

“Minta maaf udah kaya anjing lo,” kata pengemis itu dalam video dilihat detikJateng, dikutip Senin (19/8/2024).

Pengendara mobil yang bernama Muhammad Faizurrohman (28) itu menceritakan bahwa kejadian itu sebenarnya sudah terjadi pada Rabu (14/8) lalu di lampu merah exit tol Bawen. Dia mengaku membagikan video tersebut agar masyarakat lebih berhati-hati. Dia juga menyebut tak akan membuat laporan terkait hal itu.

“Saya cuma ini aja, saya nggak mau repot, kalau sudah tersebar tersiarkan di mana-mana kan seenggaknya orang aware, atau sadar kalau mau lewat jalur situ itu harus menyiapkan kesabaran ekstra atau mungkin hati-hati kan bisa jadi bertindak lebih jauh kan,” jelas Faizurrohman saat dihubungi, Senin (19/8).

Faizurrohman mengaku bahwa itu merupakan pengalaman pertamanya mendapat perlakuan tak menyenangkan dari pengemis. Pria asal Pangandaran itu merasa heran perlakuan seperti itu justru diterimanya di kota yang terkenal akan keramahan warganya.

“Selama seumur hidup saya belum pernah mengalami ada pengemis bertindak sebegitunya dan sekarang baru ngalami ada pengemis begitu ketika di Jateng di mana kota yang terkenal dengan keramahannya, rada aneh ini, dilihat logatnya juga kayaknya bukan orang DIY-Jateng,” ungkapnya.

Berkaca dari kejadian tersebut, dia berharap agar warga tak menormalisasi pengemis di jalanan. Menurutnya, memberi sumbangan ke lembaga resmi akan lebih tepat sasaran.

“Saya rasa pengemis di jalan-jalan itu sudah seperti profesi bukan karena keadaan yang memaksa jadi ya mari kita setop menormalisasi atau mentolerir jangan lagi termakan wajah memelas atau compang-camping penampilannya memberi baik itu amal sedekah itu kan sekarang sudah banyak yayasan lebih baik juga, lebih baik karena tepat guna dan sasaran atau mungkin tetangga atau saudara langsung,” jelasnya.